Praktek memandikan & mengkafani mayit

- meninggal Krn perang TDK dimandikan
- meninggal Krn terbakar,jika TDK mungkin boleh dgn tayamum kan
- meninggal Krn mangsa binatang, jika sisa tangan nya , maka tetap dimandikan disholatkan dikafani sisa anggota tubuhnya
- yang meninggal org kafir tidak perlu dimandikan,tidak dikafani,tidak disholatkan,lgsg dikubur


Praktek memandikan
- dimandikan boleh berpakaian,yg Mashur dibuka bajunya
- minimum 3 org yg memandikan 
- perut ditekan kebawah agar keluar kotoran
- yg memandikan sebaiknya org amanah agar tidak menceritakan aib si mayit
- kotoran dibersihkan diarea keluar kotoran
- ganti sarung tangan setelah membersihkan kotoran
- sebelumnya dimandikan sebaiknya diwudhukan
- mulutnya disikat.gigi dan hidung dibersihkan cotonbad saat diwudhukan
- setelah diwudhukan dimandikan
- rambut dibersihkan air daun Bidara atau sampo
- badan kanan disiram air sabun , kemudian sebelah kiri dan dibilas.
- jika ada yg luka mengeluarkan darah ditutup plastik
- jika keluar kotoran terus maka ditutup
- seluruh anggota tubuh disiram sampai bersih
- kemudian disiram seluruh tubuh dgn air kapur Barus
- kemudian dilap semua badan sampai kering
- kain yg basah ganti yg kering
- mayit pindah ke tempat utk mengkafani

Praktek mengkafani
- menyiapkan tali 7 pcs , pjg 1.5 meter lebar 10 cm
- Diatas tali siapkan kain 3 pcs bagi pria , 5 PCs bagi wanita 
- kain pertama dilipat kemudian berikutnya 
- pantat , mata, mulut dan hidung dikasih kapas yg dikasih wewangian/ kapur Barus
- setelah dimandikan,jika ada kotoran keluar, cukup diwudhukan (yg Mashur)
- yg meninggal umroh/haji, kepala terbuka dan tidak boleh diberi wewangian
- kain kafan cari yg lebar & tebal (sebaiknya)
- saat dikubur,pipi dibuka , miring ke kanan nempel ketanah

Saat wanita meninggal sendiri ditengah laki2 ,cukup di tayamum , begitu sebaliknya.
Suami boleh memandikan istri .
Istri sebaiknya jgn memandikan istri dikawatirkan tidak kuat.
Rambut wanita dikepang 3 ,sunnahnya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Seorang Polisi

Pengusaha Muslim Kaya? Kenapa tidak?

PELAJARAN HEBAT DARI KISAH ASHABUL A'RAF